Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden"

Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden" - Hallo sahabat Ini-Pedia, Anda berada dihalaman kami dengan sajian Artikel berjudul Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden".

Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden"
Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden"

lihat juga


Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden"

"Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden" itulah suara hati Riau yang kini dilanda musibah kabut asap. Ntah sampai kapan musibah ini berakhir, dari kutipan video yang sengaja dibuat oleh Ade Putra (Pekanbaru, 04/09/2015) menyatakan keluh resah warga Riau yang disampaikan kepada pejabat negara, dalam kutipan video tersebut disampaikan ketidak pedulian pemerintah negara terhadap daerah. 

Dikutip dari Liputan6.com, dari kebakaran hutan dan lahan belum beranjak dari Provinsi Riau. Kondisi kian buruk dan menyisakan jarak pandang hanya puluhan meter, seperti di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, mengatakan jarak pandang di sejumlah kabupaten dan kota di Riau memburuk sejak beberapa hari lalu. 

"Akibat kabut asap ini, jarak pandang di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Pelalawan hanya 50 meter. Sementara Pekanbaru tak jauh lebih baik, yaitu 100 meter, dan Kota Dumai 500 meter," tutur Sugarin, Rabu (30/9/2015). 

Pantauan satelit Terra dan Aqua, sejumlah titik di Pulau Sumatera masih membara karena masih terdapat titik panas atau hotspot sebagai indikasi kebakaran lahan dan hutan.
"Sore kemarin, masih terpantau 101 titik panas di Sumatera. Paling dominan masih Sumatera Selatan 78 titik panas, kemudian di Bangka Belitung 14 titik, Lampung 8, dan Bengkulu 1. Di Riau sendiri tidak ada titik panas," tegas Sugarin.


Oleh karena itu, tak terbantahkan kabut asap yang menyelimuti Riau merupakan kiriman dari provinsi tetangga. Terlebih lagi, angin bergerak ke arah utara.
Berdasarkan data Satgas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, kualitas udara di delapan kawasan Riau dinyatakan berbahaya. Kadar polusi udaranya bahkan mencapai 698 Psi (Pollutant Standart Index).

Bayi Terkena Radang Paru hingga Berjalan di Antara Balon Udara
Delapan kawasan yang dinyatakan berbahaya itu adalah, Panam, Pekanbaru Kota, Rumbai, Siak, Minas, Kota Dumai, Duri Camp, dan Duri Field. Sedangkan daerah Petapahan, Bangko dan Libo dinyatakan tidak sehat dengan kadar polusi di atas 200.
Buruknya kualitas udara ini membuat penderita gangguan penapasan terus berjatuhan. Data di Dinas Kesehatan Riau menyebutkan ada 38.898 warga Riau menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat terpapar kabut asap.
Dari jumlah tersebut, Pekanbaru merupakan kota tertinggi jumlah penderita ISPA, 9.046 orang. Kemudian Siak 4.682 orang, Kuansing 4.571 orang, Rokan Hulu 3.681 orang, Bengkalis 2.918 orang, Indragiri Hulu 2.408, Kampar 2.240, Pelalawan sebanyak 2.043, Rokan Hilir 1.676 Inhil 1.355, dan Meranti 533 penderita.
Terdata pula 1.627 warga terserang asma, 2.131 jiwa alami gangguan mata, 2.815 jiwa terkena penyakit kulit, dan 638 jiwa terserang pneumonia. (Aneka Modif)

Berikut video kiriman Ade Putra yang ditujukan kepada pejabat Negara.

# SURAT RIAU UNTUK INDONESIA #

Posted by Imam El-riyawiy on 28 September 2015


Selain dari video yang sudah beredar sosial media tak luput melalui media chating surat serupa beredar Beredar surat di media sosial melalui broadcast yang menyatakan protes atas ketidakpedulian pemerintahan pusat terhadap kondisi Riau yang sudah terlalu parah diselimuti asap. Dalam pesan berantai itu, masyarakat Riau menilai Presiden Joko Widodo terlalu sibuk mengurus konflik internal Istana, padahal kabut asap sudah sangat menyengsarakan Riau, ditambah lagi harga sawit dan karet yang merupakan mata pencaharian warga anjlok drastis.
Tidak jelas siapa yang pertama mengirim pesan berantai itu. Yang jelas broadcast nada protes itu kini sudah menyebar dari ponsel ke ponsel.Pantauan merdeka.com, Kamis (3/9) pesan berantai itu juga masuk ke grup BBM wartawan. Dan keberadaannya terus menyebar. Berikut pesan berantas bernada protes kepada presiden Jokowi tersebut:

SURAT RIAU UNTUK INDONESIA dear Yth. presiden RI bapak Joko Widodo. Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Allah, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidakpedulian negara terhadap daerah.Bapak mau kesini sekarang ? bandara ditutup pak, lagipun tak ada anak sekolah ynag menyambut bapak, sekolah di liburkan.
Mau menempuh jalan darat? bahaya pak, asap tebal tidak bagus untuk kesehatan bapak dan ibu Iriana. Biarkan saja seperti ini agar riau menjadi lahan sawit dan bisa ditanam tanaman industri, kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di sini. Kami pasrah, mungkin ini kehendak Allah.
Bagi saudara/i kami di daerah lain, kami sangat berterima kasih atas doa yang selalu kalian panjatkan, mohon maaf karena kiriman asap riau kelian jadi terganggu. Berita dari berbagai media katanya Pekanbaru sudah tidak layak huni lagi karena 5% udara yg bersih yang bisa di hirup. Innalillah ~..Pray for Riau..
Pemerintah pusat sudah tidak peduli pada kami. Hari ini puncaknya 6 juta rakyat Riau terkena kanker paru-paru, terutama anak-anak. Sepertinya lebih peduli pada kekisruan internal ditubuh istana dari pada nasib 6 juta rakyat Riau.
Padahal Riau salah satu penyumbang devisa terbesar negara. Tolong sebarkan karena media TV dan Koran tidak banyak memberitakan, terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan pribadi dan kelompok semata didalam istana.Belum lagi usai bencana asap kami sudah dihadapkan lagi pada menurunnya hasil pertanian karet dan sawit yang ditambah harga penjualan nya yang menurun derastis sampai titik terparah. 
Semoga pemerintahan pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya. Hanya doa yg bisa kami harapkan, sebelum rakyat Riau mati pelan-pelan & lari disini 
#anak bangsa yang sengsara

Itulah isi dari surat yang dikirim dari Riau, semoga saudara disana diberikan jalan, ketabahan dan kesabaran dan dengan suara-suara ini bapak/ibu para pejabat dan kepemerintahan segera menangani masalah ini. #Save_RIAU

NB: Bagikan post ini ke sosial media bagi yang peduli saudara kita di Riau.


Demikianlah Artikel Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden"

Sekian kupasan dari Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden", mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua.

Anda sedang membaca artikel Video Inspirasi: Surat Riau untuk Indonesia, "Riau Kini Gelap Gulita Pak Presiden" dan artikel ini url permalinknya adalah http://ini-pedia.blogspot.com/2015/10/video-inspirasi-surat-riau-untuk.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Popular Posts